DAFTAR KEJUARAAN BULUTANGKIS ANAK

08 Oktober 2011

Latih Tanding dengan PB. Tunas Harapan Kediri

Hari Jumat 7 Oktober 2011, pada sore hari itu suasana di dalam Gedung Olah Raga Desa Bangsal Kota Kediri tidak seperti biasanya, ada sedikit perasaan tegang bercampur semangat. Karena pada hari itu akan kedatangan tamu yang sengaja telah kita undang untuk bisa menjadi mitra latih tanding antar klub sebagai bahan perbandingan dan evaluasi dalam pengembangan olah raga bulutangkis untuk mengukur kemampuan dari masing-masing klub.

Pertandingan persahabatan ini di era kepelatihan Om Tay Pou ( M. Aziz H.S. ) adalah yang kedua kalinya, yang pertama pernah dilakukan sekitar 6 bulan yang lalu. Kebanyakan anak-anak dari Klub Surya Perdana Kediri memang berangkat dari nol ( awal ) sehingga belum mempunyai wawasan dalam pertandingan bulutangkis dan Om Tay Pou sendiri baru berkecimpung di dunia bulutangkis mulai bulan Mei 2010 setelah lama gantung raket ( berhenti sebagai pelatih ).

Om Tay Pou ( M. Azis H.S. ) sendiri memang sudah lama gantung raket ( berhenti ) sebagai pelatih, tetapi karena diminta untuk membantu oleh Om Yong Hai ( Soewono ) untuk mengembangkan klub Surya Perdana Kediri yang pada waktu itu belum mempunyai pelatih. Maka dengan berat hati dan sebagai teman yang buruk ( Om Yong Hai dan Om Tay Pou sebenarnya tidak pernah akur dalam hal pemikiran dan prinsip, makanya di sini disebutkan sebagai teman yang buruk ) akhirnya Om Tay Pou mau mencoba untuk melatih kembali.

Pada awal menjadi pelatih, Om Tay Pou memang sempat stress melihat anak didiknya ternyata tidak sesuai dengan apa yang beliau harapkan. Karena yang beliau didik memang anak-anak yang belum bisa bermain bulutangkis tetapi hanya sekedar bisa memukul bola ( shuttlecock ), sehingga memang harus diarahkan sesuai dengan kemampuannya.

Tetapi setelah mendengar cerita dari Bpk. Ferry, seorang pegawai dari STAIN Kediri yang mempunyai anak bernama Kautsar dan telah berlatih selama 1 bulan di bawah bimbingan Om Tay Pou. Pak Ferry bercerita mengenai keikutsertaan anaknya dalam mengikuti pertandingan PORSENI SD wilayah Kota Tengah Kediri dengan hasil kekalahan yang diterimanya, tetapi sang Bapak ternyata merasa puas melihat perkembangan permainan anaknya. Akhirnya Om Tay Pou heran dan merasa penasaran terhadap cerita Bpk. Ferry yang terdengar agak lucu mengenai kemampuan anaknya yang kalah dalam bertanding tetapi bisa merasa puas.

Setelah mendengar jawaban dari Bpk. Ferry mengenai kepuasan yang dirasakan, akhirnya Om Tay Pou timbul kembali semangat untuk melatih terutama anak-anak yang belum bisa tetapi mempunyai bakat dan tekad dalam olah raga bulutangkis. Itulah sepenggal cerita sebelum kita melanjutkan cerita yang tadi.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba sekitar pukul 17.00 wib walau tidak secara bersamaan, ada sekitar 30 anak dari Klub PB. Tunas Harapan Kec. Papar Kab. Kediri yang datang hari itu. Mereka diantar oleh orang tua masing-masing yang juga ingin menyaksikan gaya bertanding dari putra-putri mereka,  lalu mereka berkumpul untuk saling mengenalkan diri  dan dilanjutkan dengan pembagian jadwal pertandingan. Mereka sangat antusias dalam latih tanding hari itu, terlihat dari pancaran wajah anak-anak yang sedang bertanding dan yang sedang menunggu giliran sedangkan yang belum mendapat giliran menjadi suporter bagi teman-temannya.

Om Tay Pou dan Pak Gito
pelatih dari PB yang bertanding
Orangtua sebagai suporter anak











Di Gedung Olah Raga Bangsal yang mempunyai 4 lapangan bulutangkis terdengar sorak-sorai dari para orang tua dan teman-teman satu klub sebagai penonton mengiringi satu demi satu partai tunggal yang dipertandingkan hari itu hingga akhirnya semua partai tunggal putra dan putri telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pertandingan partai ganda.

Gaya si Dio
Pukulan Koko yang terlalu rendah









Imel siap menerima bola dari lawan
Kejar terus, Widia


Kelas 3 SD lawan Kelas 1 SMP
Hati-hati, Kautsar ..bolanya datang



















Akhirnya semua pertandingan bisa terselesaikan hari itu, tidak terasa hampir 3 jam lamanya mereka mengikuti latih tanding dan mereka merasa puas bisa melihat dan merasakan hasil dari perkembangan latihan yang selama ini telah mereka jalani.

Setelah dianggap cukup mereka berpamitan pulang dengan membawa perasaan serta cerita yang  diperoleh selama mengikuti dan menyaksikan pertandingan persahabatan hari itu. Sebenarnya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi klub bulutangkis, karena banyak pelajaran yang bisa diambil antara lain :

- Membantu motivasi anak dari segi mental dan penampilan, anak agar bisa tahu karakter lawan, tidak canggung, grogi, takut serta masih banyak perasaan negatif lainnya yang dialami anak bila bertanding menghadapi anak lain apalagi dilihat oleh banyak penonton.
- Sebagai bahan evaluasi terhadap perkembangan anak serta klub dalam membina anak didiknya.
- Menjadi sarana jembatan persahabatan antar anggota klub.
- Dan masih banyak manfaat positf lainnya.

Pertandingan persahabatan bulutangkis seperti ini sebisa mungkin harus sering diadakan misalnya dengan jarak pertemuan 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, sehingga tidak menimbulkan kebosanan dalam berlatih bulutangkis. Apalagi kalau ditunjang dengan banyaknya kejuaraan untuk anak-anak tentu akan semakin menambah gairah anak-anak untuk beprestasi dan sekaligus bisa membantu menggali bibit-bibit yang potensial sebagai cara untuk regenerasi pembinaan.

 Tetapi sayang pihak-pihak yang terkait seperti PBSI terutama yang di daerah kurang aktif untuk merespon kondisi olah raga bulutangkis sekarang ini, selain itu masih kurangnya penyelenggara kejuaraan bulutangkis anak-anak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar