Try Out Bulutangkis 2013

Try Out saat Libur Sekolah

Setelah menjalani rutinitas sebagai siswa sekolah pasti ada waktu libur, kebetulan saat ini anak-anak sekolah mulai menjalani saat liburan sekolah setelah menerima rapor kenaikan kelas.

Sebenarnya ada 5 tempat yang akan dikunjungi untuk try out kali ini yaitu Madiun, Tuban, Lamongan, Surabaya dan Pandaan, tetapi dari beberapa tempat yang telah dihubungi sebelumnya hanya Surabaya dan Pandaan yang bersedia untuk menerima kunjungan.

Kebetulan saat ini adalah genap 3 tahun Om Tay Pou (M. Azis HS.) melatih anak-anak mulai dari awal mengenal bulutangkis sampai sekarang dan semuanya tidak ada yang berasal dari klub luar, jadi ini adalah murni hasil didikan dari Om Tay Pou sebagai pelatih. Ada sekitar 11 anak yang akan ikut serta dalam try out kali ini mulai dari kelas 3 SD sampai kelas 2 SMP, mereka adalah pemain tunggal sekaligus pemain ganda.

Dalam menjalani kegiatan latih tanding, anak-anak tidak pernah dibebani dengan target atau misi khusus karena yang lebih diutamakan adalah menambah pengalaman dan wawasan mengenai pertandingan bulutangkis melawan orang yang belum kita kenal. Dengan sering melakukan latih tanding di tempat lain dapat melatih anak-anak agar tidak canggung atau mempunyai beban mental dalam mengikuti suatu pertandingan sekaligus memberikan dorongan serta semangat untuk dapat lebih baik dari sebelumnya.

PB Hi-Qua Wima Surabaya

Rencana kunjungan pertama pada tanggal 30 Juni 2013 adalah ke Surabaya, hari itu sangat istimewa karena yang akan dikunjungi adalah salah satu klub besar yang sudah tidak asing lagi bagi penggemar bulutangkis Jawa Timur, yaitu PB Hi-Qua Wima Surabaya yang diketuai oleh Bpk. Fery Stewart yang berlokasi di jl Barata Jaya XXI/3a Surabaya mempunyai 30 kamar untuk asrama yang dihuni oleh 30 atlet inti dengan anggota klub mencapai sekitar 120 anak.

Lokasi Kunjungan di PB Hi-Qua Wima Surabaya

Om Fery Stewart

etua PB Wima Ferry Stewart

Om Fery dan Mas Selvanus Geh (atlet penghuni pelatnas)

Terima kasih kami ucapkan kepada Om Fery Stewart dan semua anggota klub PB Hi-Qua Wima Surabaya terutama untuk Mas Aldi dan Mas Selvanus Geh yang telah membantu berpartisipasi dalam kegiatan Try Out ini. Sampai ketemu lain kesempatan dan salam olahraga.

PB Speed Suryanaga Pandaan

Untuk kunjungan kedua adalah PB Speed Suryanaga dari kota Pandaan pada tanggal 6 Juli 2013 bertempat di GLAMOUR ARENA Futsal & Badminton yang mempunyai 4 lapangan bulutangkis dan 2 lapangan futsal berlokasi di Jln. Sedap Malam 99 Dusun Kluncing Pandaan Jawa Timur.

Kegiatan latih tanding ini dimulai sekitar jam 16:00 Wib berlangsung sampai  jam 21:00 Wib dan hampir semua anak dapat merasakan pengalaman bertanding dengan anak lain yang belum mereka kenal sebelumnya sehingga dapat memacu keberanian mereka untuk mengeluarkan segenap kemampuannya di lapangan pertandingan.

Dengan suasana yang sejuk dan nyaman, mereka kelihatan bersemangat sekali melakukan latih tanding dengan bermacam-macam gaya dan ekspresi ciri khas anak-anak. Mereka rata-rata mendapatkan kesempatan untuk bertanding antara 2 sampai 4 kali pertandingan dengan lawan yang berbeda-beda.
Pengalaman ini merupakan salah satu pembelajaran dan evaluasi untuk mengukur kemampuan mereka selama berlatih dalam sebuah klub bulutangkis.

Suasana Latih Tanding

Semangat mengasah kemampuan

Menunggu anak dan suasana sejuk membuat perut lapar

 

Berpamitan untuk pulang

Latih Tanding (Try Out) Ke Tuban

Klub Bulutangkis PB TITD Tri Dharma (Kwan Sing Bio) Tuban, itulah nama yang akan kita kunjungi kali ini sesuai dengan Agenda Latih Tanding (Try Out) yang telah dijadwalkan oleh Klub Bulutangkis Surya Perdana Kediri dalam membina atlet bulutangkis anak-anak dengan mengunjungi kota Tuban, Jawa Timur.

Kunjungan ke Klub Bulutangkis PB TITD Tri Dharma (Kwan Sing Bio) Tuban, yang terletak persis di pojok Jl dr. Soetomo dengan Jl. KH. Agus Salim, adalah untuk menambah wawasan dengan memberikan pembinaan dan pengalaman baik dari segi fisik dan mental anak-anak.

Kami berangkat dari Kota Kediri hari Sabtu, 03 Nopember 2012 sekitar jam 09:30 Wib dengan membawa peserta 24 anak mulai usia dini sampai usia 14 tahun beserta orangtua yang berminat ikut try out ke Tuban. Dalam perjalanan memasuki Kota Tuban walau sempat kesasar karena belum tahu lokasi lapangan tempat latihan PB Tri Dharma, akhirnya sekitar pukul 12.30 Wib sampai juga di lokasi latihan. Kami istirahat sebentar melepas lelah sambil menghabiskan bekal untuk makan siang yang sengaja kami bawa dari Kediri berupa nasi kotak dan sebagian lagi mempersiapkan perlengkapan bulutangkis yang akan dibawa ke tempat latihan.

Kemudian kami bersama-sama memasuki gedung tempat latihan PB Tri Dharma yang mempunyai 4 lapangan berjajar dengan suasana senang. Latih tanding ini rencananya akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu hari Sabtu siang sampai malam kemudian dilanjutkan hari Minggu pagi, tetapi karena ada perubahan rencana akhirnya dilaksanakan mulai Sabtu siang pukul 14:00 Wib sampai pukul 21:00 Wib sehingga rata-rata setiap anak mendapat kesempatan bertanding antara 3 - 5 kali pertandingan.

Setelah selesai latih tanding, kami menginap di Klenteng Kwan Sing Bio dalam satu ruangan yang bisa menampung sekitar 100 orang dan disediakan matras sebagai alas tidur. Bagi yang tidak biasa tidur di bawah juga disediakan dipan dengan alas matras.

Keesokan pagi, kami sudah bangun dan mandi setelah selesai kami menyempatkan diri untuk menikmati suasana pantai Tuban yang letaknya tepat di depan klenteng.

Latih Tanding dengan PB. Laju Jaya Sambi Kediri

Hari Minggu, 22 Januari 2012, kami mencoba untuk mengadakan latih tanding keluar atau mengikuti try out sebagai program latihan tambahan yang telah dijadwalkan oleh klub bulutangkis Surya Perdana Kediri.

Tepat pukul 08.15 WIB kami berangkat dari klub Surya Perdana Kediri menuju ke Sambi yang terletak di sebelah selatan Kediri arah menuju ke Blitar. Kami membawa 17 anak mulai dari kelas 2 SD sampai kelas 2 SMP.

Pelatih Klub

PB. Surya Perdana Kediri

PB. Laju Jaya Sambi Kediri

Capek Deh  !!!

Latih Tanding dengan PB. Tunas Harapan Kediri

Hari Jumat 7 Oktober 2011, pada sore hari itu suasana di dalam Gedung Olah Raga Desa Bangsal Kota Kediri tidak seperti biasanya, ada sedikit perasaan tegang bercampur semangat. Karena pada hari itu akan kedatangan tamu yang sengaja telah kita undang untuk bisa menjadi mitra latih tanding antar klub sebagai bahan perbandingan dan evaluasi dalam pengembangan olah raga bulutangkis untuk mengukur kemampuan dari masing-masing klub.

Pertandingan persahabatan ini di era kepelatihan Om Tay Pou ( M. Aziz H.S. ) adalah yang kedua kalinya, yang pertama pernah dilakukan sekitar 6 bulan yang lalu. Kebanyakan anak-anak dari Klub Surya Perdana Kediri memang berangkat dari nol ( awal ) sehingga belum mempunyai wawasan dalam pertandingan bulutangkis dan Om Tay Pou sendiri baru berkecimpung di dunia bulutangkis mulai bulan Mei 2010 setelah lama gantung raket ( berhenti sebagai pelatih ).

Om Tay Pou ( M. Azis H.S. ) sendiri memang sudah lama gantung raket ( berhenti ) sebagai pelatih, tetapi karena diminta untuk membantu oleh Om Yong Hai ( Soewono ) untuk mengembangkan klub Surya Perdana Kediri yang pada waktu itu belum mempunyai pelatih. Maka dengan berat hati dan sebagai teman yang buruk ( Om Yong Hai dan Om Tay Pou sebenarnya tidak pernah akur dalam hal pemikiran dan prinsip, makanya di sini disebutkan sebagai teman yang buruk ) akhirnya Om Tay Pou mau mencoba untuk melatih kembali.

Pada awal menjadi pelatih, Om Tay Pou memang sempat stress melihat anak didiknya ternyata tidak sesuai dengan apa yang beliau harapkan. Karena yang beliau didik memang anak-anak yang belum bisa bermain bulutangkis tetapi hanya sekedar bisa memukul bola ( shuttlecock ), sehingga memang harus diarahkan sesuai dengan kemampuannya.

Tetapi setelah mendengar cerita dari Bpk. Ferry, seorang pegawai dari STAIN Kediri yang mempunyai anak bernama Kautsar dan telah berlatih selama 1 bulan di bawah bimbingan Om Tay Pou. Pak Ferry bercerita mengenai keikutsertaan anaknya dalam mengikuti pertandingan PORSENI SD wilayah Kota Tengah Kediri dengan hasil kekalahan yang diterimanya, tetapi sang Bapak ternyata merasa puas melihat perkembangan permainan anaknya. Akhirnya Om Tay Pou heran dan merasa penasaran terhadap cerita Bpk. Ferry yang terdengar agak lucu mengenai kemampuan anaknya yang kalah dalam bertanding tetapi bisa merasa puas.

Setelah mendengar jawaban dari Bpk. Ferry mengenai kepuasan yang dirasakan, akhirnya Om Tay Pou timbul kembali semangat untuk melatih terutama anak-anak yang belum bisa tetapi mempunyai bakat dan tekad dalam olah raga bulutangkis. Itulah sepenggal cerita sebelum kita melanjutkan cerita yang tadi.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba sekitar pukul 17.00 wib walau tidak secara bersamaan, ada sekitar 30 anak dari Klub PB. Tunas Harapan Kec. Papar Kab. Kediri yang datang hari itu. Mereka diantar oleh orang tua masing-masing yang juga ingin menyaksikan gaya bertanding dari putra-putri mereka,  lalu mereka berkumpul untuk saling mengenalkan diri  dan dilanjutkan dengan pembagian jadwal pertandingan. Mereka sangat antusias dalam latih tanding hari itu, terlihat dari pancaran wajah anak-anak yang sedang bertanding dan yang sedang menunggu giliran sedangkan yang belum mendapat giliran menjadi suporter bagi teman-temannya.

Om Tay Pou dan Pak Gito
pelatih dari PB yang bertanding

Orangtua sebagai suporter anak

Di Gedung Olah Raga Bangsal yang mempunyai 4 lapangan bulutangkis terdengar sorak-sorai dari para orang tua dan teman-teman satu klub sebagai penonton mengiringi satu demi satu partai tunggal yang dipertandingkan hari itu hingga akhirnya semua partai tunggal putra dan putri telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pertandingan partai ganda.

Gaya si Dio

Pukulan Koko yang terlalu rendah

Imel siap menerima bola dari lawan

Kejar terus, Widia

Kelas 3 SD lawan Kelas 1 SMP

Hati-hati, Kautsar ..bolanya datang

Akhirnya semua pertandingan bisa terselesaikan hari itu, tidak terasa hampir 3 jam lamanya mereka mengikuti latih tanding dan mereka merasa puas bisa melihat dan merasakan hasil dari perkembangan latihan yang selama ini telah mereka jalani.

Setelah dianggap cukup mereka berpamitan pulang dengan membawa perasaan serta cerita yang  diperoleh selama mengikuti dan menyaksikan pertandingan persahabatan hari itu. Sebenarnya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi klub bulutangkis, karena banyak pelajaran yang bisa diambil antara lain :

- Membantu motivasi anak dari segi mental dan penampilan, anak agar bisa tahu karakter lawan, tidak canggung, grogi, takut serta masih banyak perasaan negatif lainnya yang dialami anak bila bertanding menghadapi anak lain apalagi dilihat oleh banyak penonton.
- Sebagai bahan evaluasi terhadap perkembangan anak serta klub dalam membina anak didiknya.
- Menjadi sarana jembatan persahabatan antar anggota klub.
- Dan masih banyak manfaat positf lainnya.

Pertandingan persahabatan bulutangkis seperti ini sebisa mungkin harus sering diadakan misalnya dengan jarak pertemuan 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, sehingga tidak menimbulkan kebosanan dalam berlatih bulutangkis. Apalagi kalau ditunjang dengan banyaknya kejuaraan untuk anak-anak tentu akan semakin menambah gairah anak-anak untuk beprestasi dan sekaligus bisa membantu menggali bibit-bibit yang potensial sebagai cara untuk regenerasi pembinaan.

 Tetapi sayang pihak-pihak yang terkait seperti PBSI terutama yang di daerah kurang aktif untuk merespon kondisi olah raga bulutangkis sekarang ini, selain itu masih kurangnya penyelenggara kejuaraan bulutangkis anak-anak.